Makalah UZULUL QUR'AN


BAB  I

PENDAHULUAN

 

A.    Latar Belakang

     Dalam mempelajari ilmu Al-Quran, ada beberapa hal yang penting untuk dipelajari dan salah satunya adalah bagaimana Al-Quran diturunkan dan bagaimana Al-Quran itu dibukukan pada masa khulafaur Rasyidin. Karena dengan mengetahui bagaimana proses pengumpulan Al-Qur’an kita dapat mengerti bagaimana usaha-usaha para sahabat untuk tetap memelihara Al-Quran.

     Al-Qur’an adalah kitab suci kaum muslim dan menjadi sumber ajaran islam yang pertama dan utama yang harus diimani dan diaplikasikan dalam kehidupan agar memperoleh kebaikan didunia dan di akhirat. Karena itu, tidaklah berlebihan jika selama ini kaum muslim tidak hanya mempelajari isi dan pesan-pesannya, tetapi juga telah berupaya semaksimal mungkin untuk menjaga autentisitasnya. Upaya itu telah dilaksanakan sejak nabi Muhammad SAW masih berada di makah dan belum berhijrah ke madinah hingga saat ini. Dengan kata lain upaya tersebut telah mereka laksanakan sejak Al-Qur’an diturunkan hingga saat ini.

     Jika hakikat Al-Qur’an sudah terjawab maka akan muncul pertanyaan lain, bagaimana Al-Qur’an diturunkan dan bagaimana pula pendapat ulama menyikapi hal tersebut. Munculnya pertanyaan-pertanyaan serupa itu wajar saja karena ada dua macam ayat yang membicarakan tentang turunnya Al-Qur’an. Ayat-ayat tersebut terdapat dalam surat Al-Qadar ayat 1, dan surat Ad-Dhukan ayat 3. Masing-maisng ayat tersebut berbunyi:

!$¯RÎ) çm»oYø9tRr& Îû Ï's#øs9 Íôs)ø9$# ÇÊÈ  

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan”[1593].[1]

 

!$¯RÎ) çm»oYø9tRr& Îû 7's#øs9 >px.t»t6B 4 $¯RÎ) $¨Zä. z`ƒÍÉZãB ÇÌÈ  

“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi[1369] dan Sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan”.[2]

 

     Ayat yang pertama sering diperingati oleh umat islam pada tanggal 17 Ramadhan. Ayat kedua diyakini oleh mayoritas umat islam adalah malam-malam ganjil pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan. Jika demikian halnya, kelihatannya ayat yang kedua diatas adalah ayat penengah, artinya bahwa kedua ayat tersebut tidak ada permasalahan. Yang jelas bahwa Al-Qur’an duturunkan pada bulan yang penuh berkah, yaitu bulan Ramadhan. Sedangkan, proses turunnya Al-Qur’an disebut Nuzulul Qur’an.

B.     Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah kami buat sebagai berikut:

1.      Apakah pengertian Al-Qur’an ?

2.      Bagaimana proses turunnya Al-Qur’an ?

3.      Apa nama-nama lain dari Al-Qur’an ?

4.      Apa saja isi kandungan dalam Al-Qur’an ?

 

C.     Tujuan Penulisan

Adapun makalah yang kami buat dengan tujuan:

1.      Untuk mengetahui pengertian Al-Qur’an.!

2.      Untuk mengetahui proses turunnya Al-Qur’an.!

3.      Untuk mengetahui nama-nama lain dari Al-Qur’an.!

4.      Untuk mengetahui dan memahami isi kandungan dari Al-Qur’an.!

 

 

 

BAB  II

PEMBAHASAN

 

A.    Pengertian Al-Qur’an

Dari segi etimologi Al-Qur’an berasal dari bahasa arab, yaitu bentuk jamak dari kata benda (masdar) dari kata kerja قرء – يقرء – قرءن yang berarti bacaan atau sesuatu yang dibaca berulang-ulang.

sedangkan menurut terminology Al-Qur’an adalah kalam Allah SWT. Yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Sebagai mukjisat. Dan Al-Qur’an ini diturunkan secara mutawatir langsung dari Allah SWT melalui perantara malaikat jibril, AS. Dan membaca Al-Qur’an dinilai ibadah kepada Allah SWT.[3]

Al-Qur’an adalah murni wahyu dari Allah SWT. Bukan dari hawa nafsu perkataan Nabi Muhammad SAW. Al-Qur’an memuat aturan-aturan kehidupan manusia di dunia. Al-Qur’an merupakan petunjuk bagi orang-orang yang beriman dan bertaqwa. Di dalam Al-Qur’an terdapat pelajaran bagi orang-orang yang briman.

وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَـبَ تِبْيَانًا لِّكُلِّ شَىْءٍ وَهَدَى وَرَحْمَةً وَبُشْرَى لِلْمُسْلِمِينَ

Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.(Q.S.An-Nahl 89)

Menurut Muhammad Ali Ashabuni, Al-Qur’an adalah firman Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, penutup para Nabi dan Rasul melalui perantara jibril As, ditulis diatas mushaf-mushaf kemudian diajarkan kepada kita secara mutawatir, membaca dan mempelajari Al-Qur’an adalah ibadah, dan Al-Qur’an di mulai dengan surah Alfatiha dan ditutup dengan surah Annas.

Al-Qur’an terdiri atas tiga puluh ( 30 ) jus, seratus empat belas ( 114 ) surat dan jumlah ayatnya enam ribu dua ratus tiga puluh enam ayat ( 6236 ). Dan ada sebagian ulama yang mengatakan enam ribu enam ratus enam ouluh enam ( 6666 ) ayat.

Dari beberapa pengertian tersebut, dapat kita simpulkan bahwa Al-Qur’an adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw, melalui perantara malaikat jibril, dan disampaikan secara mutawatir kepada kita, ditulis dalam sebuah muhsaf dan membacanya adalah ibadah. Al-Qur’an berisi 6236 ayat, 114 surat dan 30 jus. Al-Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad saw, selama kurang lebih 22 tahun.

B.     Sejarah turunnya Al-Qur’an

Alqur-an mulai diturunkan kepada nabi ketika nabi sedang berkhilwat di gua hira pada malam isnen[4] bertepatan dengan tanggal tuju belas Ramadhan. Tahun 41 dari kelahiran Nabi Muhammad s.a.w. = 6 Agustus 610 M.

Sesuai dengan kemuliaan dan kebesaran Al-Qur’an, Allah jadikan malam permulaan turunnya Al-Qur’an itu malam “Al Qadar”, yaitu suatu malam yang tinggi kadarnya. Hal ini diakui oleh Al-Qur’an sendiri.

Tak ada perselisihan antara para ulama dalam menetapkan bahwa malam mulai Al-Qur’an diturunkan adalah di bulan Ramadhan. Ketetapan ini ditegaskan juga oleh Al-Qur’an sendiri. Semua ulama semufakat menetapkan yang demikian, hanya mereka berlainan faham tentang ketentuan tanggalnya.

Ibnu ishaq, seorang pujangga islam yang ternama menetapkan bahwa malam itu, ialah malam tujuh belas Ramadhan. Penetapan ini dapat dikuatkan dengan isyarat Al-Qur’an sendiri.

Allah berfirman :

 

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ

 

“Masa yang diwajibkan kamu berpuasa itu ialah) bulan Ramadan yang padanya diturunkan Al-Quran, menjadi petunjuk bagi sekalian manusia Dan menjadi keterangan-keterangan yang menjelaskan petunjuk Dan (menjelaskan) perbezaan antara yang benar dengan yang salah. (al-Baqarah:185)

 

Untuk lebih menyelami sejarah turunnya Al-Qur’an ini, marilah kita perhatikan riwayat berikut ini.

Hadits Bukhari dari ‘Aisyah r.a. ujarnya : “permulaan wahyu yang diterima Rasulullah, ialah mimpi yang benar. Beliau bermimpi seakan-akan melihat sinaran cahaya, dan terjadi persis sebagai yang dimimpikan.”

Sesudah itu beliau mulai gemar ber-khilawat. Beliau ber-khilawat di gua Hira ber-ibadat beberapa malam, sebelum beliau kembali kepada keluarganya untuk mengambil bekal baru. Sesudah beberapa malam beliau duduk dalam gua hira, beliau kembali kepada Khadijah buat sekedar mengambil makanan untuk beberapa hari pula. Demikian beliau melakukan hal itu sehingga datanglah haq (kebenaran) kepadanya, yaitu kala beliau sedang ber-khilawat itu. Malaikat datang kepadanya lalu berkata “iqra” (bacalah). Nabi menjawab: saya tidak tahu membaca. Nabi menerangkan: mendengar jawaban itu malaikatpun memelukku sehingga aku merasa kepayahan karena kerasnya pelukan itu. Kemudian dilepaskannya serta disuru lagi membaca. Kujawab seperti semula juga. Malaikat memelukku lagi. Sesudah itu barulah malaikat berkata :

اِقْرَاءْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَ. خَلَقَ اْلاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ. اِقْرَأْ وَرَبُّكَ ا ْلآكْرَمُ. الَّذِيْ عَلَّمَ بِلْقَلَمِ. عَلَّمَ ا ْلإِنْسَانَ مَالَمْ يَعْـلَمْ

Sesudah itu Rasulullah segera kembali pulang dengan hati yang gemetar karena ketakutan. Rasulullah menjumpai khadijah dan berkata: “selimuti aku, selimuti aku”.

Jadi Al-Qur’an diturunkan pada tanggal 17 Ramadhan tahun 41 dari kelahiran Nabi Muhammad bersamaan dengan 6 Agustus 610 M. Dan ayat yang pertama diturunkan kala Nabi dalam gua hira iitu, ialah: “bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang telah menciptakan. Yang telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah! Dan Tuhanmu yang paling mulia. Yang telah mengajarkan manusia yang manusia tiada mengetahuinya.” (Q.S. Al-A’laq : 1-5)

Seudah itu Allah menurunkan Ayat dari Surah Al-Mudatsir “wahai orang yang berselimut, bangunlah engkau lalu berilah pengajaran dan besarkanlah Tuhanmu.”

Dari sinilah Rasulullah SAW, memulai tugasnya sebagai Nabi, dan turunlah wahyu demi wahyu sesuai dengan peristiwa yang terjadi.

 

 

 

 

 

 

 

C.     Naama-nama lain dari Al-Qur’an

Seperti yang telah kita ketahui bahwa Al-Qur’an adalah sumber dari ajaran islam dan memuat tentang aturan-aturan kahidupan manusia di dunia. Al-Qur’an merupakan petunjuk bagi orang-orang yang beriman dan bertaqwa. Di dalam Al-Qur’an terdapat pelajaran bagi orang-orang yang beriman. Dan diturunkan kepada Rasulullah Nabi Muhammad SAW, melalui perantara malaikat jibril A,s.

Perlu di ketahui juga bahwa Al-Qur’an diturunkan dengan bermacam-macam nama. Berikut kami uraikan nama-nama lain dari Al-Qur’an beserta artinya :

1.      Al-Furqan. Artinya membedakan antara yang haq dan yang bathil.

تَبَرَكَ الَّذِيْ نَزَّلَ الْفُرْقَانَ عَلَ عَبْدِهِ لِيَكُوْنَ لِلْعَلَمِيْنَ نَذِيْرًا

“Maha suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqan (Al-Qur’an) kepada hambanya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam” (Qs. Al-Furqan: 1)

2.      Al-Kitab. Artinya wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang khusus memuat wahyu Allah SWT

اَلْحَمدُ لِلَّهِ الَّذِيْ اَنْزَلَ عَلَئ عَبْدِهِ الْكِتَبَ وَلَمْ يَجْعَلْ لَّهُ عِوَجً

“maha suci Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya Al-Kitab (Al-Qur’an) dan dia tidak mengadakan kebengkokan dialamnya”. (Qs. Al-Kahfi : 1).

3.      Al-Bayyan. Artinya adalah penjelasan.

هَذَا بَيَانٌ لِّنَّاسِ وَهُدًى وَّمَوْعِظَةٌ لِّلْمُتَّقِيْنَ

(Al-Qur’an) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwah”. (Qs. Ali Imran: 138)

4.      Az-zikru. Artinya wahyu yang memberikan peringatan pada manusia yang sifatnya pelupa atau suka berbuat khilaf.

وَاَنْزَلْنَا اِلَيْكَ الذِّكْرَ لِتُبَيِّنَ لِّنَّاسِ مَانُزِّلَ اِلَيْهِمْ

“dengan membawa keterangan-keterangan (mukjuzat) dan kitab-kitab, dan kami turunkan Al-Quran, agar kamu menerangkan kapada umat manusia yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan”. (Qs. An-Nahl: 44)

5.      Al-Huda. Artinya petunjuk bagi orang-orang yang bertakwah.

هُدًى وَّرَحْمَةً لِّلْمُحْسِنِيْنَ

“menjadi petunjuk bagi orang-orang yang berbuat kebaikan”. (Qs. Luqman: 3)

6.      Al-Karim. Artinya adalah bacaan yang paling mulia

اِنَّهُ لَقُرْاَنٌ كَـرِمٌ

“sesungguhnya Al-Qur’an ini adalah bacaan yang sangat mulia” (Qs. Al-Waqi’ah : 77)

7.      Al-Kalam. Yang artinya adalah Perkataan atau Firman Allah SWT.

وَاِنْ اَحَدٌ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ اسْتَجَارَكَ فَاَجِرْهُ حَتَى يَسْمَعُ كَلَمَ اللهِ

“dan jika seorang diantara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah. (Qs.At-Taubah : 6)

8.      An-Nur. Artinya adalah Cahaya yang menerangi manusia dari kegelapan menuju kehidupan yang terang.

يَاَيُّهَاالنَّاسُ قَدْجَاءَكُمْ بُرْهَانٌ مِنْ رَّبِّكُمْ وَاَنْزَلْنَااِلَيْكُمْ نُوْرًامُبِيْنَ

“hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu (Muhammad dengan Mukjizatnya) dan telah kami turunkan kepadamu Cahaya (Al-Qur’an)” (Qs. An-Nisa’: 174)

9.      Asy-Syifa. Artinya adalah Obat yang menyembuhkan.

وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْاَنِ مَاهُوَشِفَاءٌ وَّرَحْمَةً لِّلْمُعُمِنِيْنَ

“dan kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi Penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman”(Qs.Al-Isra’ : 82)[5]

 

D.    Kandungan Al-Qur’an

Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi umat manusia, khususnya umat muslim yang percaya akan rukun iman yang ke tiga yaitu iman kepada kitab Allah, harus mengetahui dan memahami dengan jelas apa yang dimaksud dalam Al-Qur’an itu sendiri.

Isi kandungan Al-Qur’an mencakup pembahasan-pembahasan sebagai berikut :

a.       Hukum-hukum ‘aqaid, yaitu : hukum-hukum yang wajib kita imani, mengenai iman akan Allah, iman akan Kitab, iman akan Malaikat, iman akan Rasul, iman akan Hari akhir, iman akan qadha dan qadar.

$pkšr'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#þqãYtB#uä (#qãYÏB#uä «!$$Î/ ¾Ï&Î!qßuur É=»tFÅ3ø9$#ur Ï%©!$# tA¨tR 4n?tã ¾Ï&Î!qßu É=»tFÅ6ø9$#ur üÏ%©!$# tAtRr& `ÏB ã@ö6s% 4 `tBur öàÿõ3tƒ «!$$Î/ ¾ÏmÏFs3Í´¯»n=tBur ¾ÏmÎ7çFä.ur ¾Ï&Î#ßâur ÏQöquø9$#ur ̍ÅzFy$# ôs)sù ¨@|Ê Kx»n=|Ê #´Ïèt/ ÇÊÌÏÈ  

Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari Kemudian, Maka Sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya”. (Qs.An-Nisa: 136)

 

b.      Wa’ad dan wa’id, yaitu janji baik dan buruk.

Al-Qur’an menerangkan wa’ad dan wa’idnya, adakala dengan menerangkan keadaan-keadaan dan peristiwa-peristiwa kehidupan di dunia ini, adakala menerangkan nikmat dan azab di akhirat nanti.

¨bÎ) tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qè=ÏHxåur ÏM»ysÎ=»¢Á9$# öNçlm; ×M»¨Zy_ ̍øgrB `ÏB $pkÉJøtrB ㍻pk÷XF{$# 4 y7Ï9ºsŒ ãöqxÿø9$# 玍Î6s3ø9$# ÇÊÊÈ   ¨bÎ) |·ôÜt/ y7În/u îƒÏt±s9 ÇÊËÈ  

Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh bagi mereka surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; Itulah keberuntungan yang besar. Sesungguhnya azab Tuhanmu benar-benar keras.” (Qs.Al-Buruj: 11-12)

 

 

c.       Aqidah.
Aqidah adalah ilmu yang mengajarkan manusia mengenai kepercayaan yang pasti wajib dimiliki oleh setiap orang di dunia. Alquran mengajarkan akidah tauhid kepada kita yaitu menanamkan keyakinan terhadap Allah SWT yang satu yang tidak pernah tidur dan tidak beranak-pianak. Percaya kepada Allah SWT adalah salah satu butir rukun iman yang pertama. Orang yang tidak percaya terhadap rukun iman disebut sebagai orang-orang kafir.

 

 

!$tBur $uZù=yör& `ÏB šÎ=ö6s% `ÏB @Aqߧ žwÎ) ûÓÇrqçR Ïmøs9Î) ¼çm¯Rr& Iw tm»s9Î) HwÎ) O$tRr& Èbrßç7ôã$$sù ÇËÎÈ  

“dan Kami tidak mengutus seorang Rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, Maka sembahlah olehmu sekalian akan aku". (Qs.Al-Anbiya’: 25)

 

d.      Aqhlak/Akhlak

Akhlak adalah perilaku yang dimiliki oleh manusia, baik akhlak yang terpuji atau akhlakul karimah maupun yang tercela atau akhlakul madzmumah. Allah SWT mengutus Nabi Muhammd SAW tidak lain dan tidak bukan adalah untuk memperbaiki akhlaq. Setiap manusia harus mengikuti apa yang diperintahkanNya dan menjauhi apa yang dilarangNya.

(#qä9$s% y7oY»ysö6ß $tB tb%x. ÓÈöt7.^tƒ !$uZs9 br& xÏ­G¯R `ÏB šÏRrߊ ô`ÏB uä!$uŠÏ9÷rr& `Å3»s9ur óOßgtF÷è­G¨B öNèduä!$t/#uäur 4Ó®Lym (#qÝ¡nS tò2Ïe%!$# (#qçR%x.ur $JBöqs% #Yqç/ ÇÊÑÈ  

“mereka (yang disembah itu) menjawab: "Maha suci Engkau, tidaklah patut bagi Kami mengambil selain Engkau (untuk jadi) pelindung akan tetapi Engkau telah memberi mereka dan bapak-bapak mereka kenikmatan hidup, sampai mereka lupa mengingati (Engkau); dan mereka adalah kaum yang binasa".(Qs.Luqman: 18)

 

e.       Ibadah.

Ibadah adalah taat, tunduk, ikut atau nurut dari segi bahasa. Dari pengertian "fuqaha" ibadah adalah segala bentuk ketaatan yang dijalankan atau dkerjakan untuk mendapatkan ridho dari Allah SWT. Bentuk ibadah dasar dalam ajaran agama islam yakni seperti yang tercantum dalam lima butir rukum islam. Mengucapkan dua kalimah syahadat, sholat lima waktu, membayar zakat, puasa di bulan suci ramadhan dan beribadah pergi haji bagi yang telah mampu menjalankannya.

$tBur àMø)n=yz £`Ågø:$# }§RM}$#ur žwÎ) Èbrßç7÷èuÏ9 ÇÎÏÈ  

 “dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (Qs. Adz-Dzariat: 56)

 

 

 

f.       Peringatan / Tadzkir

Tadzkir atau peringatan adalah sesuatu yang memberi peringatan kepada manusia akan ancaman Allah SWT berupa siksa neraka atau waa'id. Tadzkir juga bisa berupa kabar gembira bagi orang-orang yang beriman kepadaNya dengan balasan berupa nikmat surga jannah atau waa'ad. Di samping itu ada pula gambaran yang menyenangkan di dalam alquran atau disebut juga targhib dan kebalikannya gambaran yang menakutkan dengan istilah lainnya tarhib.

$yJåks]÷t/ur Ò>$pgÉo 4 n?tãur Å$#z÷äF{$# ×A%y`Í tbqèù͐÷êtƒ Dxä. öNà8yJÅ¡Î0 4 (#÷ryŠ$tRur |=»ptõ¾r& Ïp¨Ypgø:$# br& íN»n=y öNä3øn=tæ 4 óOs9 $ydqè=äzôtƒ öNèdur tbqãèyJôÜtƒ ÇÍÏÈ  

“dan di antara keduanya (penghuni surga dan neraka) ada batas; dan di atas A'raaf itu ada orang-orang yang Mengenal masing-masing dari dua golongan itu dengan tanda-tanda mereka. dan mereka menyeru penduduk surga: “Salaamun 'alaikum” mereka belum lagi memasukinya, sedang mereka ingin segera (memasukinya)”. (Qs. Al-A’araf: 46)

 

g.      Sejarah-sejarah atau kisah-kisah.

Sejarah atau kisah adalah cerita mengenai orang-orang yang terdahulu baik yang mendapatkan kejayaan akibat taat kepada Allah SWT serta ada juga yang mengalami kebinasaan akibat tidak taat atau ingkar terhadap Allah SWT. Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari sebaiknya kita mengambil pelajaran yang baik-baik dari sejarah masa lalu atau dengan istilah lain ikibar

sp¨Zß `tB ôs% $uZù=yör& šn=ö6s% `ÏB $oYÎ=ß ( Ÿwur ßÅgrB $oYÏK¨YÝ¡Ï9 ¸xƒÈqøtrB ÇÐÐÈ  

“(kami menetapkan yang demikian) sebagai suatu ketetapan terhadap Rasul-rasul Kami yang Kami utus sebelum kamu dan tidak akan kamu dapati perobahan bagi ketetapan Kami itu.”(Qs.A-Isra’: 77)

 

 

 

 

 

 

 

 

h.      Pendaya gunaan Akal pikiran.

Di dalam al-qur'an banyak ayat-ayat yang mengulas suatu bahasan yang memerlukan pemikiran menusia untuk mendapatkan manfaat dan juga membuktikan kebenarannya, terutama mengenai alam semesta.

uqèd Ï%©!$# šYn=y{ Nä3s9 $¨B Îû ÇÚöF{$# $YèŠÏJy_ §NèO #uqtGó$# n<Î) Ïä!$yJ¡¡9$# £`ßg1§q|¡sù yìö7y ;Nºuq»yJy 4 uqèdur Èe@ä3Î/ >äóÓx« ×LìÎ=tæ ÇËÒÈ  

“Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu.” (Qs.Al-Baqarah: 29)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB  III

PENUTUP

 

1.      Kesipulan.

A.    Pengertian Al-Qur’ an

Al-Qur’an dari segi bahasa, berasal dari bahasa Arab yaitu= قرَءَ  قُرْءَنً = يَقْرَء

yang berarti bacaan, atau sesuatu yang dibaca berulang-ulang.

Sedangkan menurut istilah Al-Qur’an adalah kalamullah atau perkataan Allah, yang diturunkan kepada Naabi Muhammad SAW, melalui perantara Malaikat Jibriil As. Dan membacanya adalah dinilai ibadah kepada Allah SWT.

B.     Sejarah Turun Al-Qur’ an

Al-Qur’an diturunkan pada malam hari tanggal tujuh belas (17) Ramadhan atau tanggal 6 Agustus 610 M.

Lokasi diturunkannya ayat pertama Al-Qur’an yaitu di gua Hira, pada saat Nabi SAW, sedang melakukan Tahanus, atau berkhilawat. Yaitu berdiam diri sambil merenungkan dan memikirkan tentang Tuhan yang menciptakan Alam semesta beserta seluruh isinya.

Ayat yang pertama kali turun adalah Qs. Al-A;laq ayat satu ( 1 ) اِقْرَاءْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَ

C.     Nama-nama lain Al-Qur’ an

Al-Qur’an diturunkan dengan bemacam-macam Nama. Diantaranya yaitu :

Al-Furqan, Al-Kitab, Al-Karim, Al-bayyan, An-Nur, As-syifa’, Al-Huda, Az-Zikru, Al-Kalam. Dan masih banyak lagi Nama-nama Al-Qur’an yang mengandung Makna.

D.    Isi kandungan Al-Qur’ an

Isi kandungan Al-Qur’an meliputi Aqidah, Ibadah, Akhlak, Peringatan, Muamalah, Sejarah atau Kisah-kisah terdahulu Serta dapat mengambil hikmah dari contoh orang-orang terdahulu.

 

2.      Saran.

A.    يَاَيُّهَاالنَّاسُ قَدْجَاءَكُمْ بُرْهَانٌ مِنْ رَّبِّكُمْ وَاَنْزَلْنَااِلَيْكُمْ نُوْرًامُبِيْنَ

Dari penggalan ayat diatas, dapat kami ambil makna bahwasanya:

Terangilah kehidupan kita dengan Al-Qur’an. Dan Jadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup kita

DAFTAR PUSTAKA

 

Sejarah pengantar ilmu Al-Qur’an/Tafsir. M. Hasbi Ash Shiddieqy.

 

 

Riwayat Turunnya Ayat Suci Al-Qur’an. Imam Jalaluddin As-Suyuthi ;                   CV. ASY SYIFA’Semarang.

 

 

Imam syafi’i. biografi dan pemikirannya dalam masalah akidah, politik dan fiqih. Muhammad Abu Zahrah ; PT LENTERA BASRITAMA.

 

 

 

www.tafseer.info

 

 

 



       [1] [1593] Malam kemuliaan dikenal dalam bahasa Indonesia dengan malam Lailatul Qadr Yaitu suatu malam yang penuh kemuliaan, kebesaran, karena pada malam itu permulaan turunnya Al Quran.
 
                          [2] [1369] Malam yang diberkahi ialah malam Al Quran pertama kali diturunkan. di Indonesia umumnya dianggap jatuh pada tanggal 17 Ramadhan.
 
[3] Imam jalaluddin As-Suyuti Riwayat Turunnya Ayat-ayat suci Al-Qur’an. Hal 2
[4] M. Hasbi Ash Shiddieqy. Sejarah pengantar ilmu Al-Qur’an/Tafsir. Hal 23.
[5] Imam jalaluddin As-Suyuti. Riwayat Turunnya Ayat Suci Al-Qur’an. Hal 10
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

AKHIRNYA.....

Dokumentasi PRM Nurul Iman Pandu | Penggalangan Dana tahun 2021

KALAU ISTRI SUDAH MATI?