WHAT IS TOLERANSI?

November 16, 2019

Mengenai istilah "toleransi", artian paling umum yang sering digunakan kebanyakan masyarakat adalah "saling menghargai" perbedaan satu sama lain, baik itu dari segi agama, sosial, politik, budaya dan lain sebagainya. Yah.. itu tidak salah, dan tidak perlu dipermasalahkan, apalagi disalah-salahkan, atau saling menyalahkan.

Karena perbedaan itu adalah.....?

perbedaan itu adalah rahmat Tuhan untuk kita, manusia, bahkan alam semesta sekalian. Jadi tidak perlu kita memaksanya untuk menjadi sama. apalagi harus sesuai dengan keinginan kita.

Saya teringat sebuah kisah, ada seorang pengembara yang sedang berjalan jauh-jauh kilo meter. setelah sampai di sebuah desa, karena ia kelelahan, pemuda itu beristirahat di bawah pohon besar. disamping pohon besar itu dia lihat ada pohon labu (sambiki). sejenak pemuda itu berfikir; "ini pohon besar kok buahnya kecil yah,, sementara pohon sambiki disana keci tapi buahnya besar,,!! aahh jangan-jangan Tuhan tidak adil ini.. masa' pohon besar buahnya kecil sedangkan pohon kecil buahnya besar,??. harusnya sama dong !! pohon besar yah buahnya harus besar, dan pohon kecil buahnya juga harus kecil."

Setelah berfikir demikian, tidak lama kemudian jatuhlah buah dari pohon besar itu menimpali batang hidungnya. dan saat-saat itulah pemuda itu tersadar bahwa ternyata Tuhan itu memang maha adil. sambil memegang buah; "andai kata buah pohon ini besar seperti yang aku bayangkan tadi... pasti lah sudah penyot muka aku", fikirnya.

Dari kisah diatas dapat kita pahami bahwa sesuatu yang telah ditetapkan Tuhan pasti ada hikmahnya, yahh,, walaupun terlihat lain dimata manusia.

Oke, balik lagi ke toleransi.

Berbicara toleransi, menurut aku, srtiap manusia harusnya ada kesadaran itu, kesadaran akan perbedaan dan mau menghargai perbedaan-perbedaan itu sehingga menjadikan kita mampu berfikir luas dan dewasa dalam menyikapi realitas yang ada. mau dibikin seperti apapun juga, perbedaan yah tetap pebedaan, tidak bisa kita memaksakannya menjadi sama kan? apalagi harus sesuai dengan keinginan kita. semua pasti ada hikmahnya. Tuhan yang ngatur kok takut amat, amat aja gak pernah takut, kan? hehe.. intermessoo..!!

Baiklah,!!

Jauh sebelum manusia mengenal yang namanya toleransi, agama Islam telah mengajari matnya agar menjadikan perbedaan-perbedaan itu sebagai jembatan menuju ketakwaan kepadaNya, dan hanya Dia lah yang mengetahui siapa orang yang benar-benar bertakwa kepadaNya.

Dalam hal perbedaan, Islam juga telah memberikan penjelasan melalui firman Allah Swt. dalam Al-Qur’an surah al-Hujurat ayat 13, sebagai berikut :

Artinya:

"Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal."

Perlu di tegaskan lagi bahwa manusia di ciptakan Tuhan dengan perbedaan untuk saling kenal-mengenal, sehingga hubungan itulah yang menjadikan kita serasa bersaudara. Sedangkan tolak ukur kemuliaan seseorang bagi Tuhan adalah ketakwaannya kepada Tuhan melalui ajaran agama yang dianut olehnya, yang terakhir, di tutup oleh ayat diatas bahwa Tuhanlah yang mengetahui sesiapa yang benar-benar bertakwa kepada-Nya, dan demikian Tuhan mengenalinya sebagai hamba-Nya yang baik. Jadi, yang membedakan antara manusia yang satu dengan yang lainnya di hadapan Allah bukanlah apa yang tampak pada bentuk luarnya seperti; warna kulit, suku dan golongan, agama, adat istiadat dan bahasa, akan tetapi ketakwaan, kepatuhan, dan keberserahan diri mereka kepada Tuhan Yang Maha kuasa, Allah Swt. Itulah mengapa kita harus menginternalisasikan konsep toleransi ini di dalam kehidupan kita sehari-hari, yang perlu kita bangun dengan perbedaan-perbedaan itu adalah hubungan kita sesama manusia atau di dalam Islam dikenal dengan hablum minannas. Lantas bagaimana dengan hubungan kita dan Tuhan, Allah Swt dalam hal ibadah? Perihal ibadah kita kepada Allah itu adalah bentuk pengabdian kita kepadaNya yang kemudian dalam Islam dikenal dengan hablum minallah (hubungan hamba dengan Tuhan).

Adapun yang dimaksud dengan hablum minaallah adalah hubungan seorang hamba dengan Tuhannya berupa amaliah atau ibadah ritual seperti shalat, puasa, zakat, haji dan lain sebagainya. Intinya adalah melaksanakan apa yang desebut dengan rukun Islam, rukun Iman, dan rukun Ihsan sebagai bentuk ketaatan kepada Allah Swt. dengan menjalankan aturan-aturan dalam agama. Sebagaimana kita tahu bersama bahwa segala hal yang menyangkut ibadah berarti tidak bisa di interfensi atau di campur tangani oleh pihak agama lain, masing-masing agama telah mempunyai hukum aturan dan cara beribadah menurut keyakinan mereka sendiri. Hal ini telah ditegaskan oleh Allah Swt dalam firmannya sebagai berikut :

Artinya :

"Untuk mu agama mu dan untuk ku agama ku" (Qs. Al-Kafirun : 6)

Ayat diatas sangatlah jelas-jelas menegaskan kepada kita bahwa dalam perkara ibadah ritual seperti yang telah jelaskan diatas misalnya shalat, puasa dan lain sebaganya itu adalah bentuk hubungan khusus kita dengan Allah Swt, dan tidak pula harus di interfensi oleh penganut agama lain.

Sebagai sebuah penutup dari tulisan ini aku ingin mengatakan bahwa hubungan muamalah atau hubungan sosial antara kita umat muslim dengan penganut agama lainnya adalah bentuk dari hablum minannas. Dan disitulah sangat dibutuhkan yang namanya toleransi antar umat beragama.

Kalau bisa aku gambarin sebagai sebuah garis, maka hablum minannas ini berada pada garis horizontal (garis datar). Sedangkan hablum minnallah atau ibadah ritual itu berada pada garis vertikal (lurus keatas). Mudah-mudahan penjelasan ini dapat membuka pemahaman kita agar lebih dewasa dalam beragama. aamiin.